Usulan perubahan nama ini sebetulnya sudah diajukan sejak tahun 2013 oleh para elit kampus. Upaya ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah melalui Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, sekaligus keponakan dari BJ Habibie. Di tahun 2014, BJ Habibie memberikan restu untuk namanya digunakan sebagai nama pengganti UNG dan kemudian menghibahkan 50 hektar tanah untuk kepentingan pembangunan dan pengembangan kampus. Walaupun sempat tersendat, upaya penggantian nama ini akhirnya menemui titik terang di awal tahun 2017 dan resmi disepakati di bulan Agustus ini.
KEMBALI KE ARTIKEL