Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Mudik Itu Melihat Surga

17 Mei 2020   14:51 Diperbarui: 18 Mei 2020   18:31 23 0
Dua hari yang lalu, sore-sore, saya ditelpon ibu untuk menanyakan kepastian tentang kepulangan saya ke Tanjung Balai untuk merayakan Idul Fitri. Saya jelaskan dengan hati-hati bahwa kondisinya saat ini belum memungkinkan saya untuk pulang. Apabila saya nekat, saya khawatir pada "titik periksa" tertentu saya akan diminta kembali ke Medan oleh petugas walaupun posisi saya sudah berada di Tebing Tinggi atau (malah) di Asahan. Ini tentu bisa memicu "keributan". Bukan hanya itu. Saya, istri, dan anak-anak juga merasa khawatir bahwa kami dianggap sebagai "pembawa" virus sehingga dapat mengancam kesehatan ibu dan anggota keluarga yang lain.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun