Ketua Panel Hakim, Sastrawan Negara Dato’ Dr Ahmad Khamal Abdulllah atau sering di sebut Dato' Kemala mengumumkan lima pemenang Anugerah Utama dan sepuluh pemenang Anugerah Penghargaan pada acara Sidang Media Anugerah Puisi Dunia Numera 2014, yang diselenggarakan di Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP) Kuala Lumpur Malaysia pada tanggal 15 januari 2014.
Dua penyair dari Indonesia Syarifuddin Arifin dengan puisi nya “Mencari Arah Tanah” dan Muhammad Rois Rinaldi dengan puisinya “Nun Serumpun” mendapat Anugerah Utama. Penyair Indonesia lain nya yaitu Abrar Khairul Ikhirna dengan puisi “Hang; Kekal di Selat Melaka”, Bambang Widyatmoko puisi “Ziarah Kata” mendapatkan Anugerah Penghargaan. Puisi “Pertarungan Kedua” karya Syarifuddin Arifin” mendapatkan Anugerah Penghargaan pula. Dengan begitu sastrawan dari ranah minang ini mendapatkan dua penghargaan sekaligus.
Pemenang Anugerah Utama akan mendapatkan hadiah sejumlah uang Rm2000 (kurang lebih setara dengan Rp 7.500.000) dan pemenang Anugerah Penghargaan sejumlah Rm500 (kurang lebih setara dengan Rp.1.875.000). Pemenang akan menerima hadiah pada acara “Anugerah Puisi Dunia Numera 2014” yang berlangsung 21-23 Mac 2014 di Kuala Lumpur Malaysia.
Selepas diumumkan nama-nama para pemenang, puisi pemenang utama dibacakan oleh pendeklamasi dari Malaysia dan Indonesia. Wakil pendeklamasi dari Indonesia adalah Sastri Bakry, novelis yang datang dari Jakarta khusus untuk acara ini dan Lily Siti Multatuliana, penulis, Warga Negara Indonesia yang menetap di Melaka. Sastri dan Lily berduet membacakan puisi karya Syarifuddin Arifin yang puisi nya sangat panjang. Puisi karya Muhammad Rois Rinaldi dibacakan oleh Shirley, deklamator dari Penang. Rosmiaty Shaari, penyair dari Melaka dan Basri Abdillah, penyair dari Kuala Lumpur membacakan Puisi karya masing-masing yang memenangkan Anugerah Utama pada sayembara menulis puisi ini. Serta Djaslam Zainal, penyair, kritikus sastra dari Malaysia membacakan karya Mohamad Syafiq Said.
Pada acara yang dihadiri oleh Sastrawan dan Penyair Malaysia dan beberapa Warga Negara Indonesia peminat sastra yang tinggal di Kuala lumpur, Ketua Pengarah DBP YBhg Profesor Datuk Dr Awang Sariyan menyampaikan Pidato nya yang bertajuk “Beberapa Permasalahan dan Persoalan Bahasa dan Sastera Melayu Numera”
Sebelum acara berakhir Sastri Bakry berduet bersama penyanyi Malaysia Umar Uzair menambah meriah nya acara Sidang Media ini.
Senarai nama nama pemenang dengan judul puisi nya,
Lima pemenang Anugerah Utama yaitu
1.Risalah Melayu oleh rosmiaty Shaari
2.Nun Serumpun oleh Muahammad rois Rinaldi
3.Isyiq II oleh Basri Abdillah
4.Mencari Arah Tanah oleh Syarifuddin Arifin
5.Bisik Batik oleh Mohamad Syafiq Muhamad Said
Sepuluh Pemenang Anugerah Penghargaan yaitu
1.Han; Kekal di Selat Melaka oleh Abrar Khirul Ikhirna
2.Ziarah Kata oleh Bambang Widyatmoko
3.Pertarungan kedua oleh Djazlam Zainal
4.Merayap Dalam oleh Syarifuddin Arifin
5.Daun oleh Zaimi Azlan Ibrahim
6.Selendang Semesta oleh Ayat Khalil
7.Musyahadah oleh Basri Abdillah
8.Supranasionl : Titik-tolak oleh Abdullah Abdul Rahman (Tabir Alam)
9.Suluh Ke Semenanjung oleh Achmad Taufiq
10.Mihrab Cinta oleh Zaimi Azlam Ibrahim.
foto dokumen pribadi : Pembaca Puisi pada acara Pengumuman Pemenang Sayembara Puisi Numera
foto dokumen pribadi : Dato Kemala (tengah, Presiden Numera bersama WNI yang menetap di KL/Dosen dan Mahasiswa peminat sastra)
Duet Sastry Bakri dari Indonesia dan Umar Uzair dari Malaysia (foto dokumen pribadi)
Baca Puisi karya Pemenang Utama dari Indonesia, sarifuddin Arifin (foto dokumen Nur Istifarini)