Aksi Bela Islam yang berjilid-jilid mulai 1 sampai 7 kali sejak tahun 2016 telah bertransformasi menjadi semacam benteng akhir kebangkitan Islam di akhir zaman, yang memosisikan diri sebagai peretas status quo, dan mengklaim absolutisme kebenaran dengan menganggap yang tidak sejalur dengannya sebagai orang munafik, taghut, dan lain sebagainya. Ia menjadi semacam kekuatan politik baru tapi dengan gaya lama.
KEMBALI KE ARTIKEL