Sekarang efek harga BBM yang tak naik meninggalkan masalah yang tak ada ujung, para elit partai yang konon mengatasnamakan membela rakyat, baik yang mendukung ataupun menolak kenaikan Harga BBM, memperlihatkan sikap kekanak-kanakan. Kini mereka sibuk saling menyalahkan, Ruhut (Demokrat yang konon pro rakyat) menganggap PKS telah menempuh jalan yang tidak benar, karena telah menolak kenaikan harga BBM.
Ada lagi yang bego demo mendukung Demokrat dan SBY untuk mengeluarkan PKS dari kualisi. Saya anggap bego karena mereka gak akan dapat apa-apa dari tetap tidaknya PKS di dalam kualisi. Kecuali mereka dibayar untuk itu.
1 April tetal berlalu, kini muncul BBM baru yaitu Premix. Adakah ini sebagai solusi jangka panjang atau hanya sebagai solusi sesaat. Boleh jadi setelah BBM jenis Premix di produksi dan telah beredar di pasaran, maka produksi premium akan dikurangi atau bahkan akan dihentikan secara berkala. Ini jelas cara licik yang ditempuh pertamina untuk merampok rakyat.