"Pak, acaranya sudah hampir selesai. Bentar lagi jemput, ya. Ini tinggal 2 mata acara lagi." Tulis Mama dalam pesan WA kepada Bapak. Kali ini Mama sedang bertugas menjadi MC pada acara perpisahan teman kantor yang purna tugas.
Mama memang tidak berani naik sepeda motor. Jadi ke mana pun harus diantar Bapak. Tadi waktu berangkat juga diantar Bapak. Setelah Mama turun Bapak langsung pulang. Dia tidak mau mengikuti acara itu. Dia lebih suka menunggu di rumah sambil menemani si Kecil.
Mama heran, kok Bapak tidak membalas pesan Mama ya. Alih-alih membalas, di-read juga tidak. Mama menulis pesan lagi, "Pak ini sudah hampir berakhir. Tinggal acara makan-makan, habis itu pulang. Bapak berangkat sekarang saja. "
Akhirnya semua tamu pulang. Tinggal panitia saja yang masih membereskan ruangan. Ada yang menata kursi, melipat taplak meja atau membereskan dekorasi. Mama menunggu sambil membantu membereskan vas bunga untuk disimpan kembali.
"Belum dijemput, Bu? " tanya Bu Monik. Lalu dia duduk di sebelah Mama.
"Belum, Bu. Gak tahu nih si Bapak belum read pesan saya, " jawab Mama mulai khawatir.
"Tumben, ya. Biasanya gak pernah telat jemput." Bu Monik ikut khawatir.
Semua orang sudah pulang. Tinggal Bu Monik yang menemani. Lalu mereka ngobrol ngalor-ngidul untuk menghabiskan waktu. Namun Bapak belum datang juga.
"Coba dilihat lagi Bu, barangkali sudah ada pesan dari Bapak. "
"Belum ada. Kenapa ya. Tumben-tumbenan Bapak ini. "
"Atau mungkin kuota limit. Jadi pesannya tidak terkirim? "
"Hah, apa iya? Coba saya cek... "
"Astaghfirullah... Bu Monik betul. Kuotanya habis. "
"Sini saya tetring Bu. "
"Iya, Bu. Terima kasih. "