Beberapa kali saya melihat dan menemukan mereka yang memiliki ungkapan yang dipecundangi oleh mereka yang menerimanya, bukan karena mereka benar-benar mengetahui ungkapan tersebut, melainkan ungkapan tersebut terlalu samar untuk difahami, mungkin sang pengungkap terlalu naif, atau bisa jadi merasa bukan ungkapanyalah yang di tunggu.
Namun bait-bait sajak yang tersusun menjadi sebuah puisi ini, lebih merujuk kepada seseorang yang posisinya hanya bisa sebagai pengagum, sebab ia tau betapa mustahilnya jika rasa sukanya dapat diterima dengan cara mengungkapkan secara langsung.
Ini tentang hasrat untuk mengungkapkan ketulusan tentang rasa suka yang sulit untuk di sampaikan dan sulit untuk mendapatkan balasan.