Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Resmikan Rusun Ponpes Al Ubaidah, Bupati Nganjuk: Tugas Pemerintah Membangun Fisik dan Pengetahuan, Membangun Rohani Tugas Kyai

11 Maret 2022   09:01 Diperbarui: 11 Maret 2022   09:11 365 3
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi mengatakan pemerintah daerah mendorong dalam hal pembangunan fisik sedangkan kerohanian menjadi tugas para ulama.

"Sementara masalah pembangunan rohani bagi umat Islam dilakukan oleh para ulama dan kyai," katanya.

Hal itu ia sampaikan saat meresmikan rumah susun (Rusun) santri Pondok Pesantren Al Ubaidah, Kertosono, Jawa Timur pada Kamis (10/3).

Menurutnya, dahulu pondok pesantren diidentikan dengan lingkungan yang kumuh dan kotor.

"Tapi kini, pondok pesantren makin modern bahkan bangunannya setara hotel," kata Marhaen Djumadi, yang akrab disapa Kang Marhaen.

Kang Marhaen berharap, dengan kondisi yang sangat baik tersebut, pondok-pondok pesantren melahirkan generasi yang unggul.

"Negara dan Pemerintah Daerah Nganjuk memerlukan sumberdaya manusia terbaik. Untuk itu, kami berharap para santri, mubaligh-mubalighoh terus mencari dan menambah ilmu, karena pemerintah membutuhkan sumberdaya manusia yang rohaninya juga baik," ungkapnya.

Menurutnya, wawasan dan pengetahuan yang dimiliki para mubaligh-mubalighot harus dikembangkan, "Dengan demikian sarana prasarana untuk menuntut ilmu agama juga harus terus diperbaiki," ujarnya.

Ia menjelaskan dengan bekal wawasan yang cukup seorang juru dakwah bisa mewaspadai diri terhadap gerakan-gerakan radikalisme yang berpotensi memecah belah bangsa.

"Umat Islam menurut Marhaen Djumadi, memiliki kewajiban untuk menjaga kebhinnekaan Indonesia," pungkasnya.

Senada dengan Kang Marhaen, KH. Ubaidillah Al Hasaniy mengungkapkan kekhawatiran para santri tidak memiliki pemahaman wawasan kebangsaan.

"Saat di pesantren mereka akan baik-baik saja, tapi begitu lulus dan berada di tengah masyarakat, mereka akan menjumpai berbagai pemikiran salah satunya radikalisme," ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Al Ubaidah itu.

Menurutnya, pembekalan wawasan kebangsaan bagi para santri ini amat penting. Oleh karenanya, pihaknya menggalang kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag), Kodim dan Polsek Nganjuk, serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memberikan materi wawasan kebangsaan, bela negara, dan etika berdakwah.

"Program tersebut menjadi program rutin, pemerintah kabupaten, Kemenag, aparat, dan MUI memberikan materi setiap bulan bagi para santri yang menjalani ujian dan diklat terakhir di pondok ini," ujar KH. Ubaidillah yang akrab disapa Habib Ubaid.

Ia meyakini, para santri LDII kelak menjadi dai dan daiyah yang mampu menjaga persatuan dan keutuhan NKRI dan selalu bersyukur atas jasa pendahulu.

"Pondok pesantren mengajarkan agama sekaligus wawasan kebangsaan, sehingga dapat melahirkan generasi yang alim-fakih, berakhlakul karimah dan mandiri," ujar Habib Ubaid.

Habib Ubaid menjelaskan, perlunya adanya keseimbangan antara pendidikan jasmani dan rohani. Sebab menurutnya, ketidakseimbangan terkait dua tersebut dapat melahirkan generasi yang tidak bersyukur atas jasa pemerintah.

"Mereka hanya menganggap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Harga Mati hanya slogan," jelasnya.

Selain itu, ia menegaskan, keberadaan rusun santri merupakan bentuk apresiasi pemerintah dan rezeki yang tak terduga kepada Ponpes Al Ubaidah yang patut untuk disyukuri.

"Kami atas nama pribadi dan lembaga mengapresiasi, bersyukur dan berterima masih atas bantuan semua pihak," tegasnya.

Habib Ubaid menambahkan, pihaknya akan membalas jasa semua pihak tersebut dengan harta berharga yang dimiliki Ponpes Al Ubaidah.

"Harta kami adalah para santri, mereka generasi penerus yang akan membantu pemerintah dan masyarakat dalam segala aspek pembangunan. Untuk itu kami berkomitmen meningkatkan kualitas mereka, baik dari sisi keagamaan maupun wawasan kebangsaan," tutupnya.

Rusun santri yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang diberikan ke Ponpes Al Ubaidah, terdiri dari dua lantai yang dilengkapi 69 tempat tidur. Lokasinya berada di sebelah Ponpes Al Ubaidah, tepat di perumahan para guru dan pengurus ponpes. (m)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun