Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi: Jeritan yang Terabaikan

10 Juni 2020   11:18 Diperbarui: 10 Juni 2020   11:12 95 10
Di seberang laut, nelayan kita harus menerjang ombak hanya untuk membentangkan jala dan jaring ikan. Bermodalkan sampan, warisan peninggalan.

Di tanah pegunungan, petani kita harus menelusur lereng yang terjal, hanya untuk menyemai bibit tuk tanaman. Bermodalkan arit dan cangkul.  

Di pusat kota, para kuli industri harus bekerja siang dan malam, dari kejamnya ibukota.

Di pedesaan, orang udik bingung pasarkan hasil bumi, dan harus menunggu para tengkulak menjemput hasil pertanian.

Di istana dan senayan, ada yang tertidur nyenyak, sambil menunggu jatah bulanan. Sesekali bahas apa itu rancangan.

Di sono maupun disini, semakin menjerit bahkan sering terabaikan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun