Dalam laga tersebut, Manchester United tertinggal 1-2 setelah Kaoru Mitoma mencetak gol pada menit ke-60. Saat tim berupaya untuk menyamakan kedudukan, Onana justru melakukan kesalahan yang memperburuk situasi.
Pada menit ke-76, Brighton melancarkan serangan melalui Yasin Ayari yang menerobos sisi kiri pertahanan Manchester United. Ia kemudian mengirimkan umpan silang ke dalam kotak penalti.
Meskipun umpan tersebut tidak terlalu akurat dan tampak tidak berbahaya, bola yang datang dengan kecepatan tinggi mengarah lebih dekat kepada Onana. Ia pun maju dan menjatuhkan diri untuk menangkap bola, tetapi bola justru terlepas dari genggamannya. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Georginio Rutter yang dengan mudah mencetak gol ke gawang yang telah ditinggalkan Onana.
Gol ketiga yang dicetak Brighton membuat tim tamu semakin nyaman dalam menjalani sisa pertandingan di Old Trafford. Brighton pun berhasil meraih kemenangan dengan skor akhir 3-1.
Selain kesalahan pada gol Rutter, Onana juga dinilai bertanggung jawab atas gol yang dicetak Mitoma. Ia seharusnya memiliki kesempatan untuk keluar dan memotong umpan yang dikirim oleh Yankuba Minteh.
Namun, dalam situasi tersebut, Onana hanya berdiri di tempatnya dan berharap bola keluar dari lapangan. Sayangnya, Mitoma berhasil menjangkau bola di tiang jauh dan mencetak gol untuk Brighton.
Kekalahan yang dialami Manchester United tidak sepenuhnya disebabkan oleh kesalahan Onana semata. Terdapat berbagai faktor lain yang berkontribusi, seperti penyelesaian serangan yang kurang efektif serta lini pertahanan yang rapuh dan mudah ditembus oleh kecepatan pemain-pemain Brighton.
Namun, sebagai penjaga gawang, setiap kesalahan yang dilakukan Onana dapat berdampak besar bagi tim. Hal ini berbeda dengan pemain di posisi lain yang kesalahannya mungkin tidak terlalu berpengaruh secara langsung terhadap hasil pertandingan.
Kesalahan Onana yang kerap disindir netizen sebagai bentuk bercandaan karena terlalu sering mudah kebobolan oleh gol yang mudah sekalipun. Padahal sebetulnya Onana sedang dalam kondisi serius, akan tetapi kemampuan dalam menjaga gawang seperti sedang main-main.
