Dilansir dari South News Africa, Senegal, yang kalah dalam laga tersebut, mengajukan protes terkait eligibilitas Yanis Issoufou, pemain Prancis yang dianggap ilegal oleh Bafana Bafana.
Issoufou, yang telah memberikan dua assist dalam turnamen ini, diduga pernah membela Nigeria dalam kualifikasi Piala Afrika U-17.
Pada kualifikasi tersebut, Issoufou turut membela Nigeria dalam laga melawan Benin dan Pantai Gading. Penampilannya yang apik dengan mencetak gol ke gawang Pantai Gading membantu Senegal lolos ke Piala Afrika U-17 tahun lalu, yang kemudian menjadi jalur bagi negara-negara Afrika untuk berlaga di Piala Dunia U-17.
Timnas Senegal telah mengajukan banding, menuntut diskualifikasi Prancis dari turnamen ini. Sebagai bukti, jurnalis Ibrahim Sannie Daara membagikan surat protes resmi yang diajukan oleh Senegal.
Tidak hanya Senegal, Burkina Faso juga dilaporkan melakukan protes terhadap situasi ini. Burkina Faso, yang berada satu grup dengan Prancis dan kalah 0-3 dalam pertandingan tersebut, turut mengungkapkan keberatan  terhadap Yanis Issoufou.
Menurut laporan dari Sport News Africa, Prancis tidak diberitahu mengenai sejarah pemainnya dan asal usul Issoufou. Bahkan, beberapa staf pelatih Prancis juga mengaku tidak mengetahui bahwa Issoufou pernah membela Nigeria sebelumnya.
Saat ini, Prancis telah melangkah ke perempatfinal Piala Dunia U-17 2023. Mereka akan menghadapi Uzbekistan di Stadion Manahan, Solo, pada Sabtu (25/11/2023). Namun, nasib Les Bleus masih menggantung, terancam diskualifikasi akibat protes dari Timnas Senegal.