Di awal laga, Blaugrana membuka keunggulan cepat berkat gol yang dicetak Ilkay Gundogan pada enam menit pertama. Gol dari pemain Jerman ini membuat Stadion Olimpic Lluis Companys bergemuruh.
Gundogan berhasil memanfaatkan kesalahan lini belakang Madrid, di mana Aurelien Tchouameni dan David Alaba di kotak penalti gagal menjaga pertahanan dengan baik.
Upaya Alaba untuk membersihkan bola tidak sempurna, dan bola berhasil direbut oleh Gundogan. Kemudian Gundogan dengan tenang melepaskan tembakan jarak dekat ke sisi kanan gawang yang dikawal oleh Kepa Arrizabalaga, sehingga mengubah skor menjadi 1-0 untuk Barcelona.
Sayangnya, Barcelona tidak mampu mempertahankan keunggulan mereka di babak kedua. Jude Bellingham tampil luar biasa, mencetak gol melalui tendangan keras dari luar kotak penalti pada menit ke-68.
Tembakan keras Bellingham berhasil menggetarkan jala gawang yang dijaga Marc-Andre ter Stegen, sehingga menyamakan skor menjadi 1-1. Pertandingan berlanjut dengan seru, baik Barcelona maupun Madrid gencar dalam menyerang.
Namun, Bellingham benar-benar menjadi mimpi buruk bagi tim tuan rumah. Pemain asal Inggris itu mengakhiri pertandingan dengan baik, mencetak gol melalui umpan Luka Modric pada masa injury time.
Bellingham dengan percaya diri berlari ke sudut lapangan, merayakan golnya di depan pendukung Barcelona. Tak lama kemudian, rekan setimnya bergabung dalam kegembiraan tersebut.
Ketika wasit meniup peluit panjang yang menandakan akhir pertandingan, Bellingham telah memberikan penampilan spektakuler bersama Real Madrid, yang membuat para penggemar Barcelona merasa sangat kecewa di El Clasico.
Hasil ini membuat Real Madrid berhasil menduduki puncak klasemen Liga Spanyol dengan raihan 28 poin, unggul dalam selisih gol dari Girona yang berada di posisi kedua.
Sementara itu, Barcelona harus puas di peringkat ketiga dengan 24 poin, yang berpotensi digeser Atletico Madrid yang berada di urutan keempat dengan 22 angka.
