Malam meradang
Menghadang bulan mengambang
Menyapa pagi mengundang dendam
Kau bersila menggenggam ketamakan
Percikan bara berjatuhan di saku celana
Lembaran merah kau puja bagai dewa
Kau bakar dupa menelan asap kemenyan
Sesajen tergantung di lidah penuh noda
Perut buncit,
Napas sesak
Menghamba pada kertas
Mulut mengunyah janji tak punya bukti
Kubangan dosa kau gali dalam dada
Mengemis pada matahari memohon api membakar diri
Kau taburi duri di jalan menuju pulang
Lhokseumawe, Februari 2024