Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd
Separuh jiwa tertatih mengapit bulan
Ku hanya mampu mengusap percikan buliran kristal di bawah bulan sabit,
Lalu menetes lewat batang rambut yang menua
Lelapmu pulas dalam pangkuan kasih
Sebelum malam menjemputmu mengejar pagi, banyak keluh yang kau kisahkan