Hadir selalu bayangmu
Tersenyum puitis kepadaku
Teringat jari lentik dipeluk telapak tanganku
Duduk dan menghisap rokok bersamaku
Â
Kau berkata kau mencintaiku
Kutatap gemerlap matamu
Terlihat kebohongan yang kau tutupi
Â
Bohongi, bohongilah aku
Bohongi aku seperti yang selalu kau gunakan
Ceritakan padaku cerdiknya kebohonganmu
Kunikmati anggur dan kukubur bayang sedihmu
Aku tidak apa