Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Sebuah Nama Sebuah Cerita

4 Oktober 2010   14:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:43 100 0
Judul tulisan ini saya ambil dari salah satu album Peterpan. Bukan bermaksud untuk mendompleng kepopuleran grup band tersebut yang lagi terpuruk, hanya saja saya rasa cocok untuk mewakili tulisan ini. Mujiono, itulah nama yang diberikan oleh kedua orang tua saya terlahir dari bapak Jawa dan ibu Gorontalo. Bukan bermaksud untuk tidak menghargai pemberian nama tersebut, akan tetapi terkadang saya merasa risih dengan penggunaan ''ono'' yang melekat pada nama saya. Terkesan berbau SARA menurut pendapat saya. Saya sadar ''ono'' itu menunjukan identitas saya sebagai suku Jawa. Sama halnya dengan Andi Syoekry Amal (Hehe.. Sory bang Andi, mengutip nama tanpa izin) pada suku Bugis/Makassar, Mariska Lubis pada suku Batak (hehe.. Sory mba ML, mengutip namanya tanpa izin), Kadek Suarti pada suku Bali dan lain sebagainya. Kekhawatiran saya, dari nama-nama berbagai suku yang ada di Indonesia bisa menjadi pemicu munculnya konflik baru di negeri tercinta kita ini. Akibatnya kita tau sendiri kan? Tengok saja kasus Tarakan. Kekhawatiran ini terlalu berlebihan, lebay kata anak zaman sekarang. Tapi apa tidak mungkin, nama-nama anak indonesia nanti tidak perlu menunjukan identitas kesukuannya? Jangan sampai, hanya karena sebuah ''nama'' bangsa kita akan terpecah belah. Saya tidak ingin ceritanya menjadi tragis seperti itu.

Mohon maaf kalo ada yang tidak suka dengan tulisan ini. Salam Damai!!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun