Oleh karena itu diperlukan pengendalian sosial untuk menjadikan kehidupan yang terkendali dan aman. Pengendalian sosial merupakan mekanisme yang dipakai untuk mengkondisikan (mengarahkan) masayarakat yang ada untuk mematuhi norma, aturan ataupun hukum yang berlaku.
Pengendalian sosial bertujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan/pelanggaran sosial pada kehidupan bermasayarakat baik itu secara individu ataupun bersama. Dengan demikian maka kehidupan yang harmonis akan terjalin dengan baik tanpa ada yang tersakiti.
Pengendalian Sosial Persuasif
Salah satu pengendalian sosial yang berguna untuk menjadikan kehidupan yang lebih tertib adalah pengendalian sosial persuasif. Sebelum kita membahas lebih lanjut, kita akan membahas tentang apa itu pengendalian sosial persuasif.
Menurut kamus KBBI arti persuasif adalah : Bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin).
Jadi persuasif adalah upaya pengendalian sosial yang bersifat membujuk, menasehati, mengarahkan, dan membeimbing masyarakat agat mentaati aturan yang berlaku agar tidak melanggar aturan tersebut.
Adapun cara yang dilakukan adalah mensossialisasikan suatu kegiatan pada masyarakat. Bisa juga dengan cara lisan atau simbolik seperti menggunakan poster, spanduk ataupun iklan layanan masyarakat yang sengaja disebarkan pada masayarakat.
Tujuan Pengendalian Sosial Persuasif
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa dilakukannya pengendalian sosial persuasif agar tidak terjadi penyimpangan dengan cara membujuk dan mengajak mereka untuk mentaati aturan. Jadi dapat kita simpulkan bahwa persuasif bertujuan untuk mengajak, mengarahkan, membimbing mssyarakat dengan cara meyakinkan mereka untuk taat pada norma, aturan dan hukum yang berlaku.
Melakukan tindakan persuasif tentunya tanpa kekerasan atau paksaan, dilakukan secara berlahan-lahan dan halus serta meyakinkan. Melakukan upaya ini bertujuan agar tidak terjadi penyimpangan sosial yang dilakukan oleh masyarakat apapun itu alasannya.
Mencegah Penyimpangan Masyarakat dengan Persuasif
Pengendalian sosial memang untuk mengontrol dan juga mencegah terjadinya penyimpangan sosial yang terjadi dimasyarakat. Termasuk juga pengendalian sosial persuasif. Pencegahan  perilaku yang menyimpang atau melanggar dengan persuasif dengan cara yang halus, seperti membujuk, mengajak dan juga membimbing.
Mereka yang melakukan kesalahan atau yang melanggar aturan, maka pihak berwenang melakukan upaya pengendalian sosial yang bersifat persuasif. Memberikan pengertian pada mereka dengan mengajak dan meyakinkan agar mereka tidak menyimpang..Misalnya  mereka memberitahu bahaya narkoba bagi para remaja.
Begitu juga berupaya memberikan pemahaman bahwa hidup rukun lebih baik dari pada saling bermusuhan. Mereka memberikan pemahaman pada para siswa atau remaja yang suka melakukan tawuran baik antar sekolah ataupun antar desa. Â
Tidak hanya pihak berwenang saja yang dapat melakuannya. Para tokoh agamapun dapat berperan dalam pencegahan dari penyimpangan yang terjadi dimasyarakat, misalnya Ustadz yang memberikan ceramah akan bahaya pergaulan bebas, yang akan merusak generasi bangsa. Dengan pergaulan yang beradab lebih berharga untuk menciptakan pergaulan yang sehat tanpa penyakit.
Tokoh adat pun dapat melakukan upaya pengendalian sosial persuasif pada suatu desa atau perkampungan. Mereka dapat mengkapanyekan hidup rukun antar warga agar terjalin hubungan yang baik dan harmonis. Tidak saling bermusuhan dan melakukan upaya penyimpangan yang akan merusak hubungan sosial di dalam perkampungan atau desa.
Demikianlah ulasan tentang apa itu persuasif, pengendalian sosial yang bersifat membujuk tanpa melakukan pemaksaan dan juga kekerasan. Dilakukan dengan membujuk, mengerahkan dan membimbing masayarakat untuk mentaati aturan yang ada.