Dulu waktu masih mahasiswa pasca-sarjana, saya harus merogoh saku US$100 (Rp1,3 juta) untuk mendengar ceramah Paul Krugman, ekonom yang sedang naik daun saat itu. Sebelum ceramah, intisari pikirannya dimuat secara luas di media media seperti The New York Times, The Guardian dan The New Strait Times.
KEMBALI KE ARTIKEL