Selama beberapa dekade terakhir system internasional lebih banyak didominasi oleh isu-isu ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah menjadikan kawan dan lawan sebagai competitor. Secara tidak langsung, globalisasi ekonomi juga mendorong meningkatnya tren regionalism dan pembentukan Free Trade Agreement (FTA) baik yang bersifat bilateral maupun perjanjian FTA dalam bentuk trading bloks. Meningkatnya upaya integrasi ekonomi kawasan dapat pula dikatakan sebagai respon menghadapi dampak dampak negative globalisasi.