Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Syarat-Syarat Seseorang Dalam Menafsirkan Al-Qur'an

6 Agustus 2023   11:30 Diperbarui: 9 Agustus 2023   10:05 290 0
Al-Qur'an yang merupakan bukti kebenaran Nabi Muhammad Saw, sekaligus petunjuk untuk umat manusia kapan dan di mana pun, memiliki berbagai macam keistimewaan. Keistimewaan tersebut, antara lain, susunan bahasanya yang unik mempesonakan, dan pada saat yang sama mengandung makna-makna yang dapat dipahami oleh siapa pun yang memahami bahasanya, walaupun tentunya tingkat pemahaman mereka akan berbeda-beda akibat berbagai faktor. Redaksi ayat-ayat al-Qur'an, sebagaimana setiap redaksi yang dibaca, tidak dapat dijangkau maksudnya secara pasti, kecuali oleh pemilik redaksi tersebut. Pada saat Al-Qur'an diturunkan, Rasul Muhammad Saw., yang berfungsi sebagai mubayyin (pemberi penjelas), menjelaskan kepada sahabat-sahabatnya tentang arti dan kandungan al-Qur'an, khususnya menyangkut ayat-ayat yang tidak dipahami atau samar artinya. Keadaan ini berlangsung sampai dengan wafatnya Rasul Saw., walaupun harus diakui bahwa penjelasan tersebut tidak semua kita ketahui akibat tidak sampainya riwayat-riwayat tentangnya atau karena memang Rasul Saw. sendiri tidak menjelaskan semua kandungan al-Qur'an. Ketika pada masa Rasul Saw. para sahabat menanyakan persoalan-persoalan yang tidak jelas kepada beliau, maka setelah wafatnya Nabi Saw, mereka terpaksa melakukan ijtihad, khususnya mereka yang mempunyai kemampuan seperti sahabat  'Ali bin Abi Thalib, Ibnu 'Abbas, Ubay bin Ka'ab, dan Ibnu Mas'ud. Sementara sahabat ada pula yang menanyakan beberapa masalah, khususnya sejarah nabi-nabi atau kisah-kisah yang tercantum dalam al-Qur'an kepada tokoh-tokoh Ahlul-Kitab yang telah memeluk agama Islam, seperti 'Abdullah bin Salam, Ka'ab Al-Ahbar, dan lain-lain.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun