Istilah kata Â
Suro sudah lama dikenal di Indonesia terutama masyarakat Jawa. Â Kata
Suro sendiri berasal dari bahasa Arab (
‘asyura) yang berarti kesepuluh yakni hari ke-10. Istilah
Suro itu kemudian dijadikan sebagai bulan permulaan hitungan jawa. Sementara itu dalam kalender Islam, istilah
suro sebagaimana yang telah dipahami oleh mayoritas masyarakat Islam di Indonesia, adalah bulan
Muharam. Sementara pada masa pra-Islam,
'Asyura diperingati sebagai hari raya resmi bangsa Arab. Pada masa itu orang-orang berpuasa dan bersyukur menyambut
'Asyura. Mereka merayakan hari itu dengan penuh suka cita sebagaimana hari
Nawruz yang dijadikan hari raya di negeri Iran. Dalam sejarah Arab, hari
'Asyura adalah hari raya bersejarah. Pada hari itu setiap suku mengadakan perayaan dengan mengenakan pakaian baru dan menghias kota-kota mereka. Sekelompok bangsa Arab, yang dikenal sebagai kelompok Yazidi, merayakan hari raya tersebut sebagai hari suka cita. Dalam tradisi Sunni Sebelum Islam, Hari '
Asyura sudah menjadi hari peringatan dimana beberapa orang Mekkah biasanya melakukan puasa.
KEMBALI KE ARTIKEL