Oleh karena itu, KKB Papua dapat disebut sebagai gerakan separatis, yang gerakannya kerap memakan korban jiwa.Mereka berniat untuk melepaskan diri dari Indonesia.KKB pun kerap menyuarakan tentang referendum supaya bisa merdeka dari NKRI.
Tidak hanya anggota TNI-Polri, warga sipil pun tak luput menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua ini.Organisasi-organisasi seperti inilah yang sering kali menjadi penyebab konflik muncul di Papua.
Terkait hal itu, Pemerintah lalu berinisiatif untuk membentuk Otonomi Khusus (Otsus) bagi Papua dengan anggaran besar.
Namun anggaran ini hanya dinikmati oleh kaum elit dan tidak terserap ke masyarakat.
Hal ini lalu memunculkan gerakan perlawanan yang lebih masif dengan melakukan berbagai kegiatan kriminal.
Konflik yang terjadi di Papua hanya sebagian kecil saja yang terjadi di negeri ini maka dari pada itu diharapkan kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus fleksibel dalam mengeluarkan kebijakan jangan hanya berpihak ke salah satu daerah saja karena akan menimbulkan kecemburuan social di setiap daerah sehingga mengakibatkan konflik berkepanjangan dan juga berdampak ke sektor perekonomian di papua.
Bahan pokok menjadi sangat mahal yang di akibatkan oleh konflik KKB karena mereka tidak dapet pasokan bahan pokok dari wilayah lain. Oleh karena itu upaya Pemerintah sangat dibutuhkan dalam memberantas teroris di Papua.