Sejak tanggal 15 Oktober 1946, Tana Toraja yang meliputi wilayah Rantepao-Makale telah memiliki badan pemerintahan sendiri yang namanya Tongkonan Ada dan berkedudukan di Makale. Pada tanggal 16 September 1946, 30 orang kepala distrik telah memilih tujuh orang yang akan mewakili mereka dalam pemerintahan. Ketujuh pemuka masyarakat Tana Toraja tersebut adalah Laso Rinding (Puang Sangalla), A. D. Andilolo (Puang Makale), Sesa Tandirerung (Kesu), Isak Tandirerung (Ulusalu, Se'seng, Malimbong), Herman Saba (Madandan), Salu Rapa (Nanggala), dan Jusuf Sarungu (Pangala). Tiga pemuka masyarakat tersebut menganut agama suku Aluk Todolo, sedangkan empat orang beragama Kristen. A. D. Andilolo, kepala distrik Makale, menjadi kepala pemerintahan Tana Toraja, sekaligus diangkat menjadi ketua Tongkonan Ada. Ternyata, pengangkatannya memunculkan kembali persoalan klasik dalam masyarakat Toraja, yaitu masalah rivalitas antara Makale-Rantepao.
KEMBALI KE ARTIKEL