Pada tahun 2020, ide tersebut berawal dari tugas matakuliah studi literatur bioteknologi yang mewajibkan mahasiswa untuk membuat proposal PKM dengan tema eksplorasi biodiversitas SDA Indonesia untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tim PKMK (Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan) dari Program Studi Bioteknologi Universitas Negeri Malang (UM) yang beranggotakan Salsabila Kasta Hygiea Iswara (2019), Baiq Feby Zulfiani (2019), dan Muhimmatul Aliyah (2019) berinovasi menciptakan masker wajah berbahan dasar ekstrak daun bidara yang berteknologi enzim yaitu Bidara High Calcium and Enzyme Peel Off Mask.
Ketiga mahasiswa tersebut tidak menyangka bahwa produknya dapat mengantarkan mereka lulus pendanaan PKM 2021. Dibawah bimbingan Dosen Dr. Hj. Evi Susanti, S.Si., M.Si ,mereka menciptakan sebuah masker wajah yang efektif menyembuhkan masalah kulit, praktis, ramah lingkungan, dan aman digunakan.
Dikutip dari berbagai jurnal bahwa pada daun bidara mengandung alkaloid, flavonoid, polifenol, tanin, dan terpenoid. Senyawa fenol dan flavonoid berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan (Servina,2018), sehingga baik untuk proses penyembuhan kulit berjerawat. Kandungan mineral pada cangkang kulit telur sangat tinggi kalsium yang berperan untuk regenerasi sel dan mengatur pigmentasi kulit sehingga membuat kulit lebih putih dan cerah. Manfaat lain dari kalsium untuk kulit yaitu membantu mengecilkan pori-pori, mencegah tanda-tanda penuaan, melembabkan kulit, dan mengobati iritasi. Selain itu, pada membran kulit telur terdapat protein berupa kolagen sebesar 10%, kolagen berfungsi mempertahankan kekencangan kulit (Firdaus,2020). Sedangkan, pada getah pepaya mengandung enzim papain yang berfungsi untuk mempercepat pengelupasan kulit mati dan merangsang regenerasi pembentukan jaringan kulit baru, sehingga berpotensi untuk mengobati bekas jerawat (Darin,2019). Kombinasi ketiga bahan tersebut memberikan efek positif sehingga tidak menimbulkan efek samping bagi penggunanya yang dikemas untuk sekali penggunaan.