---
1. Konsep Dasar Sosial Emosional
Sosial emosional adalah kemampuan individu untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi mereka sendiri, serta membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Hal ini mencakup empati, kontrol diri, serta keterampilan sosial.
2. Determinan Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Emosional
Faktor-faktor seperti lingkungan keluarga, interaksi dengan teman sebaya, pola asuh, budaya, dan pendidikan memainkan peran penting dalam perkembangan sosial emosional anak.
3. Teori Lev Vygotsky dan Piaget tentang Perkembangan Sosial dan Kognitif
Vygotsky: Menekankan pentingnya interaksi sosial dalam pembelajaran melalui Zone of Proximal Development (ZPD).
Piaget: Mengembangkan teori tahap perkembangan kognitif (sensori motorik, pra-operasional, operasional konkret, dan operasional formal) yang juga memengaruhi interaksi sosial.
4. Teori Psikososial Erik Erikson
Erikson menjelaskan bahwa perkembangan manusia terjadi melalui 8 tahap psikososial, di mana setiap tahap memiliki konflik yang harus diselesaikan, seperti kepercayaan vs. ketidakpercayaan atau identitas vs. kebingungan peran.
5. Teori Emotional Intelligence dari Daniel Goleman
Goleman memperkenalkan lima komponen kecerdasan emosional: kesadaran diri, pengelolaan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial.
6. Teori Belajar Sosial Albert Bandura
Teori ini menekankan bahwa anak belajar melalui pengamatan dan peniruan perilaku dari orang lain, terutama model yang dianggap relevan atau otoritatif.
7. Teori Empati dari Martin Hoffman
Hoffman menjelaskan bahwa empati berkembang melalui empat tahap: respons empatik global, empati egosentris, empati untuk perasaan orang lain, dan empati berbasis perspektif.
8. Teori Attachment oleh Mary Ainsworth dan John Bowlby
Teori ini membahas ikatan emosional antara anak dan pengasuh utamanya. Ainsworth menambahkan kategori pola attachment: aman, ambivalen, dan menghindar.
9. Teori Perkembangan Moral dari Lawrence Kohlberg
Kohlberg membagi perkembangan moral ke dalam tiga tingkat: prakonvensional, konvensional, dan pascakonvensional, dengan masing-masing memiliki dua tahap.
10. Peran Lingkungan dan Budaya dalam Perkembangan Sosial Emosional
Budaya dan lingkungan memberikan nilai, norma, serta model perilaku yang membantu anak memahami dunia sosial mereka dan menyesuaikan diri.
11. Gangguan dalam Perkembangan Sosial Emosional
Gangguan seperti autisme, ADHD, atau masalah kecemasan dapat menghambat kemampuan anak untuk berinteraksi secara sosial atau mengelola emosi mereka.
12. Program Peer Support, Bimbingan Konseling, dan Layanan Psikososial
Program ini bertujuan membantu siswa mengatasi masalah sosial emosional melalui pendekatan kelompok sebaya, bimbingan individu, atau dukungan profesional.
13. Isu-Isu Sosial Emosional di Sekolah Dasar
Bullying, masalah disiplin, dan kesulitan interaksi sosial adalah tantangan utama di lingkungan sekolah yang dapat memengaruhi perkembangan anak.
14. SEL (Social-Emotional Learning) dan CASEL (Collaborative Academic Social-Emotional Learning)
SEL adalah pendekatan sistematis yang mengajarkan keterampilan sosial emosional. CASEL mengembangkan kerangka untuk membantu implementasi SEL dalam kurikulum.
---
Apakah ada bagian yang ingin diperluas atau diubah?
Kesadaran Diri (Self-Awareness) adalah kemampuan untuk memahami emosi, pikiran, dan keyakinan diri sendiri serta bagaimana hal-hal tersebut mempengaruhi perilaku. Individu yang memiliki kesadaran diri yang tinggi mampu mengenali kekuatan, kelemahan, dan area yang memerlukan perbaikan dalam dirinya.