Pendidikan diibaratkan lahan sawah. Ada subjek dan objek yang saling menghasilkan. Petani sebagai penggarap dikonsep matang untuk piawai menanam, merawat, memelihara, menuai sampai memanen. Sama halnya dengan pendidikan, lahan sawah diilustrasikan kelas, mau diapakan hamparan murid dengan benih dan pupuk? Semuanya itu masih berbicara pelaku, belum menyentuh ranah pelengkap. Salah satu pelengkap selain media yang digunakan baik oleh guru maupun petani yaitu tantangan. Jika tikus sebagai tersangka hama tanaman. Maka di lingkup pendidikan terdapat warga sekolah maupun pihak luar yang menjadi racun simbol 'permusuhan' guru.
KEMBALI KE ARTIKEL