juga pikiranmu.
Serupa selimut yang acuh,
mengapa ia tercipta?
Bintang serupa bukti cinta kasih.
Bulan berpuisi indah nan fasih.
Aku di bawah sini mengetukmu,
di bawah malam yang lingsir.
Mengapa kau tak jua hadir?
Asmara kian membias, amat benderang.
Mendobrak brutal ke dalam diri.
Tanpa berkelakar hingga menghilang,
kau menjelma bintang jauh tak kumiliki.
Lagi,
Aku di bawah sini mengetukmu,
di bawah malam yang lingsir.
Mengapa kau tak jua hadir?
Sedang bulan berpuisi,
aku memandangmu tanpa bukti.
Kibas
Malang, Juli 2021