Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ramadan

Bukber Kok Boros!!!

30 Maret 2024   20:43 Diperbarui: 30 Maret 2024   20:44 142 4
**Judul: "Refleksi Tradisi 'Bukber Kok Boros': Antara Keseimbangan dan Makna Sejati Ramadan"**

Dalam menjalani bulan Ramadan, tradisi berbuka puasa bersama atau yang sering disebut "bukber" telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Indonesia. Namun, belakangan ini, muncul fenomena yang menarik perhatian, yaitu "Bukber Kok Boros". Apa sebenarnya yang menjadi penyebab dari fenomena ini, dan apakah ada pedoman dalam Islam yang dapat mengatur perilaku saat berbuka puasa bersama?

Bukber merupakan momen yang dinanti-nanti oleh banyak orang, baik untuk berkumpul dengan keluarga, teman, maupun rekan kerja. Namun, terkadang semangat berbagi dan kebersamaan dalam bukber ini menjadi kabur oleh gaya hidup konsumtif dan berlebihan.

Dalam Islam, ada beberapa prinsip yang harus dipegang teguh saat berbuka puasa bersama agar tidak terjerumus dalam perilaku boros dan berlebihan. Salah satunya adalah prinsip menjaga keseimbangan dalam pengeluaran dan konsumsi makanan, sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.

Dalam sebuah hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Seorang mukmin makan dalam satu perut lebih baik daripada makan dalam tujuh perut." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini mengajarkan tentang pentingnya menahan diri dari perilaku berlebihan dalam makanan, termasuk saat berbuka puasa bersama.

Selain itu, ada juga prinsip saling berbagi dan mempererat tali silaturahmi dalam bukber, yang sejalan dengan ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda, "Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya, dan yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada isterinya." (HR. Tirmidzi). Hal ini menunjukkan bahwa kebaikan perilaku, termasuk dalam berbuka puasa bersama, merupakan bagian dari kesempurnaan iman seseorang.

Namun demikian, fenomena "Bukber Kok Boros" bukanlah hal yang harus dikecam sepenuhnya. Bukber masih memegang makna penting sebagai momen untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan ukhuwah islamiyah. Yang perlu ditekankan adalah pentingnya keseimbangan antara menikmati hidangan buka puasa dengan menjaga kebersamaan dan kesederhanaan, sesuai dengan ajaran agama.

Dengan demikian, "Bukber Kok Boros" seharusnya menjadi panggilan untuk merenung kembali makna sejati dari bukber, yaitu kebersamaan, berbagi, dan mempererat tali silaturahmi. Semoga masyarakat dapat mengambil hikmah dari tradisi ini dan menjadikannya sebagai sarana untuk meningkatkan kebaikan dan keberkahan di bulan Ramadan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun