Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

10 Muharrom dan Keajaibannya

17 Agustus 2021   02:58 Diperbarui: 17 Agustus 2021   03:16 430 1
Kan’an menolak mentah-mentah ajakan ayahnya (nabi nuh as) untuk menaiki bahtera, dan bahkan setelah terjadi hujan lebat ia berkata “kalaupun akan terjadi hujan lebat dan akan terjadi banjir bandang aku akan naik ke atas gumung yang tinggi untuk menghindari diriku dari terjangan banjir yang lebat”. Naas bagi kan’an karena banjir yang terjadi di zaman nabi nuh tersebut melebihi dari gunung tertinggi di negeri itu. Tetesan hujan sebesar tiang rumah beton, ditambah dengan semburan air dari bawah tanah melululantakkan kaum nabi nuh yang membangkang dari dakwah nabi nuh. Inipun menjadi ironi bagi nabi nuh karena seorang utusan Allah harus merelakan anaknya yang tercinta mati dalam keadaan tidak beriman, menjadi pelajaran bagi kita bahwa pendidikan keimanan terhadap anak tidak bisa dilihat sebelah mata, harus menjadi concern bersama karena bila seorang rasul Allah bisa memiliki anak durhaka apalagi kita yang masih jauh dari kata beriman

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun