Penelaahan yang membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Mungkin juga membutuhkan banyak biaya, jika itu dilakukan oleh peneliti.
Barangkali diantara Kompasianer ada yang bisa memberikan jawaban atas pertanyaan "sederhana" itu. Berdasarkan pengalaman dan pemahaman yang Anda miliki, setidaknya bisa memberikan gambaran sebuah hubungan sebab-akibat antara kegemaran membaca suatu bangsa dengan semangat warganya untuk membangun negaranya.
***
Sebagai pengantar, saya hanya ingin mengajak Anda untuk memperhatikan sebuah negeri yang dikenal sebagai bangsa "gemar membaca", yakni Jepang. Konon, warga di sana begitu gemar membaca berbagai tema bacaan. Mulai dari sekedar hiburan hingga tema sosial-politik yang membingungkan.
Saya tidak bisa terlalu jauh membahas bagaimana dan kenapa bangsa Jepang begitu gemar membaca. Silakan mencari sumber yang bisa dipercaya sehingga alasannya diterima nalar.
Sebagai ilustrasi, saya akan mengajak Anda untuk berandai-andai menjadi warga Jepang. Tentu saja warga Jepang yang gemar membaca.
Jika kita terbangun di pagi hari, secangkir kopi mungkin menemani. Di tangan kanan memegang koran. Membacanya hingga beberapa halaman waktu tidak sempat menyelesaikan semua rubrik di koran.
Ketika jam istirahat makan siang, tidak ada salahnya membuka komik kegemaran. Melihat-lihat cerita tokoh utama di komik hanya sekilas saja karena komik lebih banyak memuat gambar.
Sore, kita pulang ke rumah. Sesekali membuka majalah langganan karena sayang kalau tidak dibaca. Uang sudah dikeluarkan dari kantong untuk berlangganan.
Malam sebelum tidur, novel favorit sudah menanti. Masih banyak halaman yang belum dibaca. Ceritanya sungguh menggoda dan membawa kita menjelajah imajinasi sang penulis.