Bertambahnya jumlah penduduk memaksa alam untuk menyerahkan sebagian miliknya sebagai tempat bermukim para manusia. Bukit-bukit diubah menjadi pemukiman. Hutan-hutan dirambah untuk kebutuhan pangan dan wisata demi melepas kepenatan.
Gaya hidup manusia suburban memang berbeda dengan warga desa yang berpijak pada sektor pertanian. Warga suburban bukan petani yang mengandalkan lahan untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan, mereka pekerja atau wirausahawan yang menggantungkan hidupnya di perkotaan. Namun, tempat tinggal dan buang hajat dilakukan di pedesaan.
Warga suburban di daerah saya bisa ditandai dengan aktifitasnya sehari-hari. Pagi hari berangkat kerja ke kota yang berjarak puluhan kilometer. Kembali pulang menjelang malam. Alam pedesaan hanya dijadikan tempat untuk mengisi waktu luang atau libur akhir pekan.