***
Saya sebut menuntut sebagi kebutuhan karena di sosial media, blog hingga obrolan warung kopi menuntut menjadi semacam tema utama sebuah obrolan. Rakyat menuntut Penguasa untuk memperbaiki keadaan. Meskipun, rakyat pun membuat keadaan menjadi semakin runyam.
Begitu pun menuntut sekolah untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Beban besarnya untuk mencetak generasi masa depan ditambah dengan tuntutan masyarakat untuk menyesuaikan dengan zaman. Kekecewaan demi kekecewaan yang dialami diri pribadi maupun bangsa secara keseluruhan 'ditimpakan' ke institusi pendidikan. Mereka diharuskan bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi.
Korupsi semakin gila maka akan ditelusuri pendidikan seperti apa yang mencetak 'penjahat' berijazah sarjana. Jika melihat anak-anak remaja tawuran maka akan ditelusuri siapa guru yang mengajarnya. Gadis remaja ternoda kehormatannya maka akan dilihat 'seragam sekolah mana yang dikenakannya'.
***