***
Investasi di Daerah
Di media sosial, saya merasa pusing juga membaca makian netizen pada konglomerat. Mereka dianggap serakah karena menguasai kekayaan Indonesia. Apalagi, jika makian itu sudah berbau SARA. Saya menjadi bertanya-tanya, benarkah mereka begitu? Apakah kekayaan para konglomerat itu tidak mempunyai "dampak positif" bagi pembangunan nasional?
Sebagian orang mungkin tidak paham bahwa negara ini menganut sistem demokrasi ekonomi dimana setiap orang mempunyai hak untuk mengembangkan usahanya. Sebagaimana demokrasi politik, "suara terbanyak" selalu menang!
Para konglomerat ini, bagaimanapun, dibutuhkan dalam sistem ekonomi yang sedang kita anut. Sayangnya, jurang kaya-miskin yang begitu dalam membuat iri kalangan masyarakat ekonomi bawah. Saya tidak tahu persis mengapa itu terjadi. Namun, saya menyaksikan sendiri betapa mereka "enggan" berinvestasi di daerah karena berbagai alasan.