Uniknya, bukan umat muslim saja yang antusias pada bulan ramadan, melainkan non muslim juga turut menantikan suasana di bulan penuh kemuliaan ini, entah ikut buka bersama dengan teman muslim mereka, ngabuburit, sampai berbagi takjil.
Baru-baru ini, fenomena war takjil menghebohkan sosial media, yang di mana fenomena tersebut menunjukkan kegiatan berburu takjil antar umat beragama, booming-nya tren tersebut di sosial media, menjadi awal dari munculnya istilah war takjil.
Dengan adanya war takjil, kita dapat melihat timbulnya rasa kepedulian, toleransi, dan juga kegiatan berbagi kepada orang lain yang lebih membutuhkan, serta turut menjadi salah satu aktivitas yang unik di bulan ramadan.
War takjil akan menjadi budaya di setiap bulan ramadan sebagai wujud persatuan yang harus dipertahankan agar toleransi antar umat beragama terus terjaga dan menghilangkan diskriminasi kepada siapa pun dan semakin meningkatkan sudut pandang yang positif terhadap umat muslim dan secara perlahan dapat mengikis pandangan-pandangan yang negatif atau fitnah-fitnah terhadap umat muslim yang semakin merebak di sosial media.
Namun perlu diingat, bahwa jangan tenggelam terhadap euforia war takjil dan juga memandang kegiatan tersebut sebagai ajang persaingan untuk mendapatkan takjil, karena pada dasarnya aktivitas ini diawali sebagai hiburan atau seru-seruan semata, dan kita patut mengambil atau melihat sisi positifnya agar menjadi wasilah bagi kita semua, serta mereka yang non muslim dapat mengenal islam lebih jauh lagi dan turut mendapatkan keberkahan dalam bulan suci ramadan.