Sumber gambar: http:// dongengdalam.blogspot.com/
Boleh saja ada negara lain sedang berusaha meng-klaim memiliki beberapa budaya, antara lain: lagu rasa Sayange, alat musik Angklung, pakaian Batik, Rendang, Reog Ponorogo, dll, yang sejatinya milik bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia tentu saja tak akan mungkin membiarkan hal itu terjadi. Bangsa Indonesia akan terus mempertahankan sampai kapan pun agar warisan budaya itu tetap menjadi milik bangsa Indonesia.
Namun, ada satu hal yang berharga milik bangsa Indonesia, yang tak mungkin bisa negara lain mengakuinya. Jika mereka memaksa, persilahkan saja mereka mencobanya. Lalu kita coba tantang mereka dalam adu kelihaian memainkannya.
Adalah parikan, yang hadir hampir dalam setiap kesenian rakyat ludruk, baik pentas di panggung rakyat, media elektronik televisi, maupun dalam rekaman kaset. Dalam setiap penggelaran ludruk, parikan muncul dalam nyanyian penari remo sebagai pembuka pentas ludruk, hadir dalam nyanyian gending jula-juli para pelawak, baik gaya jombangan, surabayan, maupun malangan, serta hadir dalam nyanyian para tandhak pavestri. Bahkan, dalam dalog dagelan atau adegan cerita inti pun, parikan biasa muncul, tidak hanya dari bibir pelawak, tetapi juga dari para pemeran lainnya.