Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Kurikulum Merdeka Hanya Ganti Istilah ?

3 Juni 2024   16:07 Diperbarui: 3 Juni 2024   16:15 260 0
Kurikulum Merdeka seringkali dikritik di media sosial "hanya ganti istilah". Misalnya KI (Kompetensi Inti)  di ganti CP (Capaian Pembelajaran), KD (Kompetisi Dasar) diganti TP (Tujuan Pembelajaran), Silabus diganti Alur Tujuan Pembelajaran. Namun, jika kita membaca atau buku panduan Kurikulum Merdeka atau naskah akademik, jelas bahwa inti/pokok dari Kurikulum Merdeka berbeda dengan kurikulum sebelumnya.

Dengan adanya capaian pembelajaran yang dicapai per fase, materi pembelajaran menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan murid. Sebelumnya, siswa sering merasa terbebani dengan banyaknya materi, dan guru merasa tertekan untuk menyelesaikan semua materi. Akibatnya, pembelajaran cenderung berulang-ulang seperti : guru mengajar, memberi tugas, dan mengulanginya. Meski sebenarnya bisa diatasi dengan pembaruan antar mata pelajaran, karena tidak diatur di kurikulum membuat banyak guru merasa harus menyelesaikan semua materi, sehingga murid yang tertinggal semakin ketinggalan.

Dengan capaian pembelajaran per fase yang lebih panjang dari satu semester atau satu tahun, murid yang tertinggal dapat dibantu dalam fase yang sama. Selain itu, dengan kemerdekaan guru dalam merancang tujuan pembelajaran, mereka dapat lebih fleksibel dalam menentukan waktu untuk setiap tujuan, memungkinkan pembelajaran yang lebih mendalam. Guru dapat memulai pembelajaran dengan penilaian awal untuk memetakan kesiapan dan kebutuhan murid, lalu merancang pembelajaran yang memberi keleluasaan pada siswa untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar siswa tersebut.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun