Teringat kenangan tiga dasawarsa yang lalu, ketika semua aktivitas masih dilakukan secara manual. Seperti sarana komunikasi rakyat, di era itu hanya surat menyurat via jasa pos. Â Situasi itu pernah saya alami, hari dan tanggalnya sudah lupa, ketika pak pos bersepeda mampir ke rumah saya. Dia mengantar sepucuk surat beramplop khaki dari Gubernur Daerah Istimewa Aceh.
KEMBALI KE ARTIKEL