Begitu gampangnya mengalokasikan anggaran sampai Rp. 1,59 milyar hanya untuk menyediakan pengharum ruangan diantara warganya yang “bau sampah” karena bekerja sebagai pemulung. Lebih ironis lagi, ketika mereka memaksa diri merenovasi ruang sidang Banggar DPR-RI dengan anggaran sebesar Rp.20,3 milyar setara dengan membangun 200 unit rumah sangat sederhana (RSS).