Fenomena kabinet gemuk di Indonesia, terutama dalam konteks Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, telah menjadi sorotan tajam di kalangan pengamat politik dan masyarakat. Struktur kabinet yang gemuk ini sering kali dipandang sebagai langkah strategis untuk menjangkau berbagai kepentingan politik dan sosial. Namun, di balik kelebihan jumlah menteri dan posisi, ada kekhawatiran bahwa ambisi politik mendominasi kebijakan publik, yang seharusnya berorientasi pada kepentingan rakyat. Dalam pandangan paradigma kritis, fenomena ini perlu dianalisis dari berbagai aspek, termasuk dampaknya terhadap efektivitas pemerintahan, partisipasi publik, dan dinamika kekuasaan.
KEMBALI KE ARTIKEL