Artikel ini mengeksplorasi perbedaan hasil pendidikan antara Jepang dan Korea Selatan, dua negara dengan budaya pendidikan kompetitif di Asia Timur. Meskipun memiliki kesamaan dalam fokus pada ujian nasional, sistem belajar intensif, dan nilai budaya Konfusianisme, hasil pendidikan di kedua negara menunjukkan perbedaan signifikan dalam tingkat kesejahteraan siswa, inovasi, dan kreativitas. Dengan menggunakan pendekatan Most Similar System (MSS), artikel ini mengidentifikasi faktor-faktor kebijakan seperti pendekatan terhadap kreativitas, reformasi pendidikan, dan dukungan pemerintah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keseimbangan dalam pendekatan akademik dan non-akademik menjadi kunci keberhasilan jangka panjang.
Pendahuluan
Jepang dan Korea Selatan adalah dua negara maju di Asia Timur yang dikenal memiliki sistem pendidikan yang ketat dan kompetitif. Keduanya sering dibandingkan karena berbagi persamaan budaya, sejarah, dan fokus pada pendidikan sebagai pendorong pembangunan nasional. Namun, meskipun memiliki kemiripan, pendekatan mereka terhadap pendidikan menghasilkan perbedaan signifikan, terutama dalam tingkat stres siswa, inovasi, dan pendekatan terhadap kreativitas. Dengan pendekatan Most Similar System (MSS), artikel ini mengeksplorasi bagaimana sistem pendidikan di kedua negara berkembang berbeda meskipun berasal dari kerangka budaya yang serupa.
* Persamaan Sistem Pendidikan