Â
Jenis jenis konsep diri Konsep diri memainkan peran penting dalam menentukan perilaku individu, di mana cara seseorang memandang atau menilai dirinya sendiri tercermin dalam perilakunya. Hurlock membagi konsep diri menjadi empat jenis: (1) Konsep Diri Dasar, yaitu persepsi individu tentang penampilan, kemampuan, peran status, nilai-nilai, dan kepercayaannya yang tetap stabil terlepas dari situasi; (2) Konsep Diri Sementara, yang terbentuk sementara berdasarkan suasana hati, emosi, dan pengalaman baru yang bersifat situasional; (3) Konsep Diri Sosial, yang muncul dari persepsi seseorang tentang pandangan orang lain terhadap dirinya, terbentuk melalui interaksi sosial; dan (4) Konsep Diri Ideal, yaitu persepsi seseorang tentang diri ideal yang diinginkannya. Menurut Epstein, Brim, Blyth, dan Treager, aspek-aspek konsep diri meliputi aspek fisik (materi dan bentuk tubuh), sosial, emosi, moral, dan kognitif.
Â
Konsep diri terdiri dari beberapa aspek, yaitu:
Â
1.Materi: Merupakan pendapat individu tentang harta benda dan penampilan fisik, yang mencakup deskripsi konkret mengenai identitas dan kemampuan finansialnya.
2.Emosi: Mengacu pada pandangan seseorang tentang emosi yang dimiliki, seperti marah, takut, dan bahagia, yang dipengaruhi oleh kebutuhan akan status dan harga diri.
3.Moral: Merupakan pandangan individu tentang nilai-nilai moralnya, seperti kejujuran dan kepatuhan terhadap norma masyarakat, yang berkembang dari kebutuhan akan penerimaan sosial.
4.Kognitif: Berkaitan dengan pendapat individu tentang kecerdasan dan kemampuannya dalam memecahkan masalah serta prestasi akademis, yang dipengaruhi oleh gaya kognitif dan strategi berpikirnya.
Â
Perkembangan konsep diri dimulai saat lahir, ketika manusia tidak memiliki kesadaran tentang diri sendiri dan lingkungan, sehingga sensasi yang dirasakan bayi belum disadari sebagai hasil interaksi antara dirinya dan lingkungan. Seiring waktu, individu mulai membedakan antara "aku" dan "bukan aku" saat pancaindra mereka berkembang, yang memungkinkan mereka untuk belajar tentang dunia di luar diri mereka dan membangun konsep diri. Perkembangan yang signifikan terjadi sekitar usia satu tahun ketika individu mulai menggunakan bahasa, yang memungkinkan mereka memperoleh informasi lebih banyak tentang diri mereka melalui pemahaman terhadap perkataan orang lain, sehingga konsep diri---baik positif maupun negatif---mulai terbentuk.Â