Bola penahan penguapan, juga dikenal sebagai "Shade Balls" atau "Bola Hitam", adalah bola plastik berwarna gelap yang ditempatkan di atas permukaan air untuk mengurangi paparan langsung terhadap sinar matahari. Ide ini muncul pada tahun 2008, ketika para ahli di Los Angeles Department of Water and Power (LADWP) mempertimbangkan solusi hemat biaya dan efisien untuk mengurangi penguapan air dari waduk-waduk kota.
Keuntungan utama penggunaan bola penahan penguapan adalah melindungi air dari paparan langsung sinar matahari. Ketika matahari bersinar terang di Los Angeles, panas dan radiasi sinar matahari dapat menyebabkan penguapan air yang signifikan. Dengan menutupi permukaan air dengan bola-bola gelap, cahaya matahari yang mencapai air akan berkurang secara signifikan, mengurangi suhu air dan tingkat penguapannya. Hal ini membantu mempertahankan pasokan air yang lebih tinggi dan mengurangi kehilangan air yang berharga.
Selain itu, bola penahan penguapan juga memberikan manfaat tambahan. Mereka membantu mengurangi pertumbuhan ganggang dan alga di permukaan air dengan menghalangi cahaya matahari yang diperlukan untuk fotosintesis. Dalam kondisi sinar matahari yang terbatas, pertumbuhan ganggang dan alga menjadi lebih terkendali, membantu menjaga kualitas air yang lebih baik. Bola-bola ini juga membantu mencegah kehilangan air melalui penguapan selama periode kekeringan yang berkepanjangan.
Penerapan bola penahan penguapan di Los Angeles telah memberikan hasil yang mengesankan. Lebih dari 96 juta bola penahan penguapan ditempatkan di waduk-waduk kota pada tahun 2015. Tindakan ini mengurangi penguapan air sekitar 300 juta galon per tahun dan memberikan perlindungan terhadap kekeringan yang terus-menerus mengancam kota tersebut. Selain itu, penggunaan bola penahan penguapan juga membantu mengurangi penggunaan bahan kimia untuk pengendalian ganggang dan alga di waduk-waduk.
Keberhasilan penggunaan bola penahan penguapan di Los Angeles telah menarik perhatian daerah lain yang menghadapi tantangan yang serupa. Konsep ini telah diadopsi di berbagai wilayah, termasuk kota-kota di negara-negara dengan iklim kering dan daerah yang mengalami kekeringan parah. Metode ini membuka potensi penghematan air yang signifikan dan dapat menjadi bagian penting dari strategi konservasi air di masa depan.