Kemajemukan cinta itu sendiri adalah sebuah nuansa realitas yang memberikan kesan tersendiri saat ini. ekspresi kecintaan ummat kepada Sang Nabi hari ini sangat variatif, khususnya di Bumi Indonesia saat ini yang notabene nya lebih sedikit mengalami akulturasi kebudayaan arab (Islam yang lebih dekat dari pada kebudayaan Arab).
Indonesia mempunyai khas keber agamaan tersendiri dari bangsa-bangsa lain, meskipun demikian, tanpa meninggalkan hal-hal yang Qathi dalam Islam itu sendiri. sehingga imbasnya kepada berbagai multikultural gaya, stlye serta bentuk perayaan Maulid Nabi mempunyai ciri khas tertentu di daerah ini. kebudayaan Melayu, Sunda, Jawa dan sebagainya memiliki ciri-ciri tertentu, misalnya dalam perayaan tahun baru Islam, kalau di Jawa mereka menamakan Ritual tersebut dengan sebutan malam satu syuro, di Melayu peringatan Muharram dimeriahkan dengan Bubur Asssyuro dan sebagainya.
inilah bukti, bahwa, apapun itu bentuknya.kecintaan Ummat dengan Nabinya bersifat universal. apalagi perayaan Maulid. maulid adalah kisah kelahiran manusia yang pernah hidup dalam bimbingan Tuhan.hidup dalam kondisi krisis akhlak ketika itu.dia tampil sebagai revolusioner yang penuh kasih sayang, hingga kini, ajarannya terus berkumandang....
namun..
bnagaimana dengan semangat maulid itu sendiri...
bagaimana dengan semangat kecintaan itu sendiri
bagaimana dengan konsistensi umat terhadap ajarannya saat ini
kita takkan pernah bisa bayangkan ketika Rasul hidup saat ini apa yang ia lakukan, melihat realitas ummat hari ini
Ya Rasulullah Salawat dan salam Untukmu......