Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary

Dari Kajian Pesantren Kilat Masjid Al Muhajirin

7 April 2024   00:06 Diperbarui: 7 April 2024   00:20 213 5
       Di masjid Al Muhajirin di komplek perumahan Jatikramat Indah I, Jatiasih Bekasi, saya sering menyapa seorang jemaah anak yang lucu bernama Faiz. Setiap kali saya sapa, dia selalu menyalami (salim tangan) dan selalu menyuruh teman-temannya untuk berbuat serupa. Dia menggeret saya untuk diajak menuju ke teman-temannya dan mereka disuruh bersalaman dengan saya. Temannya kalau melihat saya selalu memberitahu, Faiz.....itu ada Bapak! Mereka lalu pada menyalami saya. Terputus tak jumpa selama pandemi Covid-19, ternyata anak itu sekarang sudah duduk di kelas tiga Sekolah Dasar. Pada acara Pesantren Kilat untuk anak-anak, Faiz didaulat untuk membaca doa tadabbur. Bunyi doa itu selengkapnya sebagai berikut :"Laa ilaaha illallahu la syarikalalahu, lahul mulku, walahul hamdu, wa huwa ala kulli syaiin qadir, aayibuuna, taaibuun, aabiduun, saajiduun, li rabbinaa, haamiduun, shadaqallahu, wadahu, wanashara abdahu, wa hazamal ahzaaba wahdah". Yang artinya :"Tidak ada Tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, segala puji untuk-Nya, Dialah Tuhan yang maha mampu atas segalanya, (kami) pulang dalam keadaan bertaubat, beribadah, bersujud kepada Tuhan kami, dan dalam keadaan memuji Maha Benar Allah atas janjinya, Dia menolong hambanya dan memporak-porandakan pasukan musuh".

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun