Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

RW (Rukun Warga) sebagai Miniatur Wajah NKRI

1 September 2022   22:27 Diperbarui: 1 September 2022   22:29 279 1
Rukun Warga atau RW, tidak asing lagi bagi telinga setiap WNI terutama bagi yang sudah dewasa. Semakin banyak penduduk dan banyaknya komplek perumahan yang tidak tertata dengan baik, maka data RT/RW menjadi sangat penting manakala seseorang mencari suatu alamat rumah. RW adalah organisasi pemerintahan terkecil di NKRI yang merupakan himpunan dari beberapa Rukun Tetangga (RT). Oleh karena itu setiap RW juga bisa merupakan miniatur wajah dari NKRI dengan kondisi lingkungan dan kependudukan yang berbeda-beda. Kalau suatu negara-bangsa diukur wajahnya dengan perangkat antaralain Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pemberantasan Korupsi (IPK), pertumbuhan ekonominya, tingkat kejahatan dan kriminalitas dan sebagainya, maka setiap RW juga bisa diukur bak suatu negara. Bahkan, bagaimana suatu RW merayakan HUT Kemerdekaan NKRI, juga bisa menjadi bahan untuk mengukur sejauh mana keindonesiaannya. Sebagai contoh, RW 03B Jatikramat Indah I Bekasi. Sejak beberapa tahun ini, RW 03B mengadakan upacara HUT Kemerdekaan NKRI yang diikuti oleh warganya. Setelah absen selama dua tahun karena pandemi Covid-19, pada tanggal 21 Agustus 2022 yang lalu, upacara itu dilaksanakan kembali. Bertempat di Lapangan Basket yang merupakan asset RW 03B sejak pagi dipenuhi para warga yang antusias ingin memeriahkan hari kemerdekaan. Disamping beratribut serba merah putih, ada juga yang mengenakan pakaian adat mengikuti tradisi Presiden Jokowi yang selalu bergonti-ganti pakaian adat. Pembina atau Pemimpin Upacara oleh Ketua RW yang juga memimpin pembacaan Pancasila dan mengheningkan cipta. Upacara diawali dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih dan pembacaan naskah Pembukaan UUD 1945. Acara dilanjutkan dengan pawai keliling komplek perumahan yang diikuti oleh seluruh peserta upacara. Setelah kembali ke lapangan upacara, para warga disuguhi dengan sajian musik dan berjoget ria serta bazar. Semua itu berlangsung dengan seru yang mengindikasikan bahwa masyarakat butuh saling bertemu, silaturahim, bersuka-ria dan merayakan semangat kemerdekaan. Agaknya semua peserta rindu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu-lagu perjuangan. Juga mungkin rindu suasana upacara seperti masa sekolah atau sewaktu bekerja di masa lalu, khususnya bagi para manula yang semuanya ceria sepanjang acara. Pawai gerak jalan pun merupakan sarana olahraga yang menyehatkan. Bazar yang umumnya menyuguhkan kuliner yang beragam, kabarnya hampir semuanya ludes terjual. Mungkinkah ini juga merupakan indikasi telah pulihnya kehidupan ekonomi walau pun diterpa Covid-19 dan sebagai dampak konflik global akibat invasi Rusia ke Ukraina? Yang jelas, warga berupacara-ria dengan suasana hiruk-pikuk seolah sudah terbebas dari ancaman pandemi Covid-19. Dan alhamdulillah, sampai tulisan ini dibuat, tidak ada berita mengenai warga yang sakit atau terpapar Covid-19. Pada hal selama dua tahun sebelumnya, untuk saling silaturahim dan mengunjungi tetangga yang sakit atau melayat tetangga yang meninggal saja agak enggan karena takut. Dan agaknya, upacara 17-an dapat menambah imunitas individu, sehingga tepatlah semboyan HUT ke-77 NKRI yang berbunyi : "Pulih Lebih Cepat -- Bangkit Lebih Kuat".

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun