Ku tengok jendela ternyata sudah pagi ketika Matahari menyapaku sembari ku dengar kicauan burung, pepohonan hijau yang dedaunan bergesekan dengan ranting hingga jatuh kebawah tanah yang kering, Detik demi detik telah terlewati menit Demi menit telah berlalu Jam demi jam telah telah pergi hari demi hari terus telah berganti dan kini tahun demi tahun telah membersamai.
Berat langkah kaki untuk pergi, terasa setiap pijakan kaki ada yang membebani
Apakah ini rasa khawatiranku untuk pergi atau hanya rasa yang bersemayam sebentar dan lalu pergi.
Kutinggalkan Orang-orang tersayang demi sebuah kata perjuangan untuk masa depan, sungguh rasa ini semakin berat begitu pula, orang-orang lain yang merasakannya bahkan seorang perindu malu untuk mengatakannya namun sebagai perindu ia tau dimana tempat ia untuk mengadu atas Rasa Rindu yang semakin menggebu-gebu dan Rasa yg semakin kuat walau terbentang jarak, jarak bukan sebagai penghalang untuk para perindu namun Jarak membuat sang perindu tau apa arti Sebuah kata Rindu.