Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Mudik Online, Sebuah Penggembira Maya bagi Si Perantau

16 Mei 2020   09:45 Diperbarui: 16 Mei 2020   10:31 85 1
Larangan mudik masih terngiang-ngiang di telinga perantau yang terjebak dalam karantina wilayah. Pikiran pun kalut dan hati pun dongkol, karena tradisi tahunan yang telah mendarah daging itu pun harus kandas atas nama keselamatan bersama. Sambil mengelus dada, kesabaran pun kembali menjadi jawaban yang tepat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun