Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpikir kritis membantu individu dan organisasi memahami akar masalah, mengevaluasi solusi alternatif, dan menghasilkan keputusan yang inovatif serta berkelanjutan. Langkah-langkah utama berpikir kritis, seperti identifikasi asumsi, pengumpulan data berbasis fakta, dan analisis logis, terbukti efektif dalam mengatasi tantangan kompleks. Namun, keterbatasan waktu, data yang tidak lengkap, dan kurangnya pelatihan menjadi hambatan utama dalam penerapannya.
Penelitian ini merekomendasikan pelatihan formal berpikir kritis untuk individu dan organisasi, serta integrasi budaya kerja yang mendukung diskusi kritis dan pengambilan keputusan berbasis data. Untuk penelitian lanjutan, disarankan untuk mengeksplorasi penerapan berpikir kritis di berbagai bidang lain, seperti teknologi, ekonomi, dan kebijakan publik, serta mengukur dampaknya secara kuantitatif.