Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kemampuan literasi siswa di Indonesia menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, tantangan dalam pengajaran Bahasa Indonesia, terutama di era digital, masih cukup besar. "Banyak siswa yang lebih terbiasa menggunakan bahasa informal di media sosial. Hal ini membuat pembelajaran tata bahasa dan penggunaan bahasa formal menjadi lebih menantang," ujar Dr. Rahmawati, pakar pendidikan bahasa dari Universitas Indonesia.
Untuk menjawab tantangan ini, pemerintah bersama sejumlah pihak telah meluncurkan program-program inovatif. Salah satunya adalah pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Melalui aplikasi belajar interaktif dan media digital, siswa diharapkan dapat belajar dengan cara yang lebih menarik dan relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari.
Selain itu, guru-guru juga diberikan pelatihan khusus untuk menghadirkan pendekatan pengajaran yang kreatif. Salah satu metode yang diterapkan adalah pembelajaran berbasis proyek, di mana siswa diajak untuk menghasilkan karya, seperti menulis cerpen, puisi, atau artikel yang relevan dengan isu-isu terkini.