Sejarah mengatakan bahwa lebih dari seabad lalu kelompok pertama yang memiliki semangat nasionalisme adalah dokter. Periode 1908, mahasiswa kedokteran yang waktu itu bernama stovia menjadi cerminan kekuatan pergerakan mahasiswa di Indonesia. Mahasiswa kedokteran berhasil menunjukkan jati diri sesungguhnya sebagai garda terdepan dan menjadi ujung tombak perjuangan kemerdekaan untuk memperjuangkan Indonesia. Mereka tidak hanya memikirkan cara agar gelar dokter bisa bertengger di belakang namanya, namun mereka menjadi trigger analisis masalah bangsa, mulai dari masalah sosial, politik, pendidikan hingga masalah kesehatan yang sejatinya merupakan ranah pemikiran mahasiswa kedokteran.